arhakimclouds.blogspot.com, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Timor Leste, Kay Rala Xanana Gusmao menilai para pemimpin dunia masih kurang serius dalam upaya mencegah ekstrimisme. Kritik itu ia sampaikan saat menjadi pembicara kunci dalam World Peace Forum (WPF) atau Forum Perdamaian Dunia ke-6 di Grand Sahid Jaya Hote, Jakarta, Rabu, 2 November 2016.

"Kita sudah terbiasa mendengar para pemimpin dunia bereaksi terkejut dan mengutuk tragedi-tragedi akibat ekstrimisme. Tapi saya yakin, kami masih kurang bersikap serius dalam melakukan antisipasi dan pencegahan," ujar Xanana.

Baca:
Ramalan Media Rusia: Jadi Presiden, Donald Trump Seperti JFK
Masuk Mosul, Pasukan Irak Kuasai TV ISIS Namun Tunda Operasi

Sikap serius para pemimpin dunia dibutuhkan untuk dapat memberikan pemahaman terhadap akar penyebab dari tindakan ekstrimisme.

Xanana mengatakan para pemimpin dunia belum menyadari bahwa masih ada kekurangan visi, komitmen, strategi kolektif, bahkan diplomasi untuk menciptakan perdamaian. Kurangnya kesadaran ini menyebabkan pendekatan yang ada selama ini dan yang terus dilakukan dalam menanggulangi ekstrimisme menjadi tidak memadai.

Xanana percaya forum WPF ini dapat berkontribusi meningkatkan kesadaran negara maupun aktor-aktor non-negara untuk mencari penyebab yang sesungguhnya dari kekerasan ekstrimisme dan bekerjasama melakukan antisipasi terhadap tindakan radikal.

Agenda diskusi WPFmembahas isu-isu perdamaian yang diadakan dua tahun sekali sejak tahun 2006. Forum ini diselenggarakan atas kerjasama Muhammadiyah, Centre for Dialogue and Cooperation among Civilisations (CDCC) , dan Cheng-Ho Multicultural Education Trust of Malaysia.

Dalam penyelenggaraan yang ke-6 ini, WPF mengangkat tema "Countering Violent Extremism: Human Dignity, Global Injustice, and Collective Responsibility". Forum ini dihadiri oleh sekitar 200 peserta dari dalam dan luar negeri yang terdiri dari para pemuka agama, pembuat kebijakan, akademisi, politisi dan aktivis.

DENIS RIANTIZA | MR